Text
Si Anak Kuat
Namanya Amelia, tapi semua orang kerap memanggilnya ‘Amel’. Ia bersama keluarganya tinggal disebuah perkampungan indah. Persis di Lembah Bukit Barisan. Dilingkari oleh hutan lebat dibagian atasnya. Penduduknya sebagaian besar bermata pencaharian sebagai seorang petani kopi dan juga karet yang memang warisan turun temurun.
Kampung tempat Amel tinggal memang masih memiliki banyak keterbatasan, salah satunya dalam bidang pendidikan. Hanya ada satu sekolah dasar di kampungnya. Muridnya pun sedikit dapat dihitung jari dan itupun hanya ada satu guru yang mengajar. Mereka memanggilnya, Pak Bin. Salah seoarang yang sangat berjasa dalam kisah Amelia nantinya.
Sebenarnya ada satu guru PNS lagi yang merangkap menjadi kepala sekolah, tapi beliau tinggal di Kota Kabupaten. Kadang datang, namun lebih seringnya tidak. “Lantas bagaimana cara Pak Bin mengurus enam kelas sekaligus?” Pertanyaan yang mungkin terbesit dalam benak kita. “Dengan trik ajaibnya”, begitu Amel menjawabnya.
Di sekolah Amel mempunyai 3 teman dekat. Pertama ada Maya si paling cerewet dan penggemar no satu Paman Unus (adik dari Mamaknya Amel). Kedua ada Chuck Norris si paling nakal dan gemar menggambar. Terakhir ada Tambusai si paling semangat dalam segala hal dan humoris. Fakta menariknya mereka semua adalah anak bungsu sehingga sering merasa senasib sepenanggungan.
Oh iya, di kampung Amel ada tradisi ‘menunggu rumah’. Di mana anak bungsu harus menetap di rumah orang tuanya. Jadi ketika seluruh kakak-kakaknya pergi merantau jauh, menyisakan orang tua yang semakin lanjut usia, anak bungsu harus tinggal di rumah agar bisa merawat mereka. Sekalipun telah berkeluarga, anak bungsu bersama suami atau istrinya tetap tinggal di rumah orang tua, ‘menunggu rumah’. Dan hal itu selalu membuat Amel merasa kesal ketika memikirkannya.
Keterbatasan pada fasilitas pendidikan membuat keterbatasan juga mengenai ilmu pengetahuan yang ada. Banyak penduduk kampung yang lebih memilih bertani atau menangkap ikan di sungai dibandingkan dengan sekolah. Menurut meraka ijazah tak akan dapat dimakan, dengan kata lain tidak berguna. Sungguh miris bukan.
Amel merupakan anak yang memiliki mimpi-mimpi hebat dan pemahaman yang kuat dibanding dengan teman-teman ataupun saudara-saudaranya. Ia sangat peduli terhadap kampungnya. Oleh karena itu ia bersama 3 temannya yaitu Maya, Chuck Norris, Tambusai, dan dibantu juga dengan Paman Unus mencoba untuk membuat sebuah perubahan.
Tidak tersedia versi lain